Harga

Remapo merupakan obat untuk penyakit sendi yang mempunyai khasiat yang sangat luarbiasa bagi tubuh serta kesembuhan sendi (apabila tengah menderita sakit persendian).
dengan unsur/kandungan yang sangat bagus, harga dari Remapo tidaklah mahal yakni:

1 Botol isi 30 Kapsul Rp. 55.000

info selanjutnya silahkan menghubungi kami





Cara Penggunaan Remapo

Cara Penggunaan REMAPO :
-                                       Pencegahan : 1-3 kapsul sehari ( setiap minum 1 kapsul)
-                                       Pengobatan : 3 kali sehari setiap minum 2 kapsul


Minumlah secara teratur Kapsul Remapo untuk memelihara kesehatan sendi, tulang, otot dan urat.

Kandungan Remapo

1. Ekstrak temulawak ( Curcuma xanthorrizae Rhizoma) bermanfaat:
-   Mengurangi peradangan sendi, otot dan tulang akibat rematik, asam urat dan pengapuran
-   Memperlancar aliran darah, memperbaiki fungsi hati dan ginjal
-   Menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah penyakit gastritis (maag)
-   Menjaga stamina tubuh dan mempertahankan tubuh tetap awet muda

2. Ekstrak Jahe Merah (Zingiberis Rhizoma) bermanfaat :
-   Mencegah peradangan dan nyeri sendi dan otot
-   Memperlancar aliran empedu sehingga menambah nafsu makan

3. Tepung Kedelai terpilih  (Sojae Semen) bermanfaat:
-  Melindungi tulang dari pengeroposan (osteoporosis)
-  Mengurangi gejala dan bahaya menopause
-  Pertumbuhan otot

4. Sari Kulit Udang bermanfaat
-  Pengganti tulang rawan yang keropos pada penyakit pengapuran ( osteoporosis)
-  Menetralisir racun dalam usus
-  Mempertahankan berat badan ideal sehingga mempercepat penyembuhan reumatik dan pengapuran
-  Menurunkan kolesterol darah

Welcome

REMAPO 

OBAT ALAMI KUALITAS TINGGI
KAPSUL ANTI REMATIK, OSTEOPOROSIS, ASAM URAT
PENGAPURAN & PEMELIHARA OTOT

Hasil ramuan Prof. DR. dr. Nyoman Kertia, SpPD-KR
Dokter Spesialis Penyakit Dalam – Konsultan Penyakit Rematik
Diproduksi : IKOT Dharma Husada, Sleman, Yogyakarta
Pengawas Produksi : Rikhati, S.Farm., Apt
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta : 448/4971/IV.2
Persetujuan Badan POM RI : POM TR. 083 376 201



Penanganan Penyakit Rematik dan Ostoporosis

 Penanganan penyakit rematik dan osteoporosis terutama ditujukan untuk menyembuhkan penyakit mencegah perkembangan menjadi lebih parah, mengurangi kecacatan, mengurangi risiko terjadinya penyakit lain, mengurangi angka kematian serta meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi nyeri. Seringkali pengobatan penyakit rematik membutuhkan jangka waktu panjang, sehingga dibutuhkan penerimaan, pemahaman, dukungan serta kesabaran dari pasien, keluarga, lingkungan, maupun petugas medis maupun non medis yang merawat.

  Pengobatan penyakit rematik dapat dilakukan dengan menggunakan cara non farmakologis (tanpa obat) dan farmakologis (dengan obat).  Pengobatan secara non farmakologis penyakit rematik meliputi modifikasi gaya hidup yaitu dengan mengatur berat badan, olahraga yang teratur dan sesuai yang dapat  menunda berkembangnya penyakit mengurangi gejala sakit dan edukasi mengenai penyakit rematik yang diderita. Pengobatan farmakologis penyakit rematik seringkali menggunakan obat anti radang atau dalam istilah medis disebut obat anti inflamasi, obat untuk memodifikasi kekebalan tubuh, maupun obat tambahan lain.

A. Obat anti inflamasi dibedakan menjadi golongan steroid dan nonsteroid.
     Terdapat banyak efek samping yang ditemukan pada penggunaan obat anti inflamasi steroid maupun anti inflamasi non steroid (OAINS). Penggunaan steroid jangka panjang dapat mempertinggi resiko terjadinya osteoporosis, gangguan hormonal, bahkan gangguan system kekebalan tubuh. Bukti – bukti penelitian juga menunjukkan penggunaan OAINS dalam jangka waktu lama terutama pada orang tua, terbukti mempunyai efek samping yang serius seperti gangguan fungsi hati, ginjal, sumsum tulang, perdarahan saluran cerna, serangan jantung bahkan stroke.
         Berbagai macam usaha telah dicoba untuk mengurangi terjadinya efek samping namun efek samping tersebut masih saja terjadi walaupun jumlahnya berkurang . Hal ini justru menambah biaya pengobatan dan mengurangi kualitas hidup sang pasien. Mengingat efek samping yang banyak dan biaya yang tinggi untuk pengobatan penyakit rematik, maka diperlukan pengembangan obat yang efektif, efek samping sedikit, serta dapat dijangkau oleh masyarakat. Negara maju sekalipun sampai kini masih mengkhawatirkan tentang efek samping penggunaan obat sintetik, sehingga ada kecenderungan beralih pada pengobatan alami.

B.     Pengembangan Obat Bahan Alam
         Penggunaan bahan alam untuk mengobati penyakit sudah ribuan tahun diterapkan oleh masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di Negara lain. Obat bahan ala mini meliputi obat-obatan yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Obat bahan alam dari tumbuh-tumbuhan seringkali disebut obat herbal. Indonesia termasuk dalam Negara-negara tropis dengan keanekaragaman hayati daratan maupun lautan, sehingga merupakan ladang bahan baku bagi penelitian obat-obat herbal. Sebanyak 7000 spesies tanaman di Indonesi digunakan masyarakat sebagai obat.
      Sebanyak 59.12% penduduk Indonesia, yang terdapat pada semua kelompok umur, laki-laki dan perempuan, baik di pedesaan maupun perkotaan, pernah mengkonsumsi jamu. Prosentase penggunaan tanaman obat berturut-turut adalah jage (50,36%), diikuti kencur (48,77%), temulawak (39,65%), meniran (13,93%) dan pace (11,17%). Selain tanaman obat di atas, sebanyak 72,51% menggunakan tanaman obat jenis lain. Bentuk sediaan jamu yang paling disukai penduduk adalah cairan, diikuti seduhan/serbuk, rebusan/rajangan, dan bentuk kapsul/pil/tablet. Penduduk Indonesia yang mengkonsumsi jamu sebanyak 95,60% merasakan manfaatnya pada semua kelompok umur dan status ekonomi, baik di pedesaan maupun perkotaan.
    Pengembangan dan penelitian obat tradisional (terutama herbal) sejalan dengan kebutuhan pasar nasional yang mulai member perhatian besar pada obat tradisional sesuai hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional. Obat bahan alam di Indonesia dikembangkan melalui berbagai macam tahapan, sesuai dengan perkembangan terapi farmakologis. Saat ini, Indonesia mengembangkan tiga jenis pengobatan herbal. Jenis pertama adalah jamu, jenis kedua adalah obat herbal terstandar, dan jenis ketiga adalah fitofarmaka. Disinilah peran penelitian dan pengkajian, baik mengenal khasiat, efek samping, legalitas maupun pemasaran obat herbal.
Penelitian obat tradisional di Indonesia banyak dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. Di Yogyakarta, penelitian tersebut dilakukan oleh Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Tim Pengembangan Obat Bahan Alam di RS. Sardjito Yogyakarta.

C. Ramuan Ekstrak Temulawak, Jahe, Kedelai dan Kulit Udang untuk Penyakit Rematik dan Osteoporosis

   Kedelai mempunyai kandungan isoflavon yang mampu menghambat kerusakan tulang rawna pada penyakit osteoarthritis. Kulit udang mengandung glukosamin, kondroitin dan kitosan yang merupakan bahan untuk pembentukan tulang rawan, diharapkan kedua bahan ini mampu berperan dalam memperbaiki kondisi kerusakan tulang rawan pada penyakit osteoarthritis.

Osteoporosis

          Osteoporosis, yang secara harfiah mempunyai arti tulang yang berpori, adalah penyakit dimana densitas (kepadatan) dan kualitas tulang berkurang. Saat tulang menjadi lebih berpori dan rapuh, resiko fraktur (patah) sangat  meningkat. Hilangnya tulang dapat terjadi terus – menerus dan tidak diketahui. Osteoporosis seringkali tidak menimbulkan gejala sampai patah tulang yang pertama terjadi. Di Indonesia, pada penelitian tahun 2006 selama 5 tahun yang mencakup sekitar 2000 wanita dan pria sehat, sebanyak 23% wanita usia 50-80 tahun dan 53% wanita usia 70-80 tahun menderita osteoporosis. Kejadian pada pria 1:4 kali lebih rendah dibandingkan pada wanita.

Penyakit Rematik Jaringan Lunak

     Penyakit rematik jaringan lunak antara lain meliputi nyeri punggung bawah, tennis elbow, golfer’s elbow, olecranon bursitis, dan fibromyalgia.Penyakit ini banyak terjadi di kehidupan sehari – hari dan memerlukan penanganan karena nyeri dan keterbatasan aktivitas yang ditimbulkannya.

Lupus

   Kata-kata “lupus” berasal dari istilah latin yang berarti serigala. Pada penyakit Lupus, system kekebalan tubuh yang seharusnya aktif bila ada serangan penyakit dari luar, justru berbalik menyerang tubuh sendiri. Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan salah satu jenis Penyakit Lupus yang menyerang seluruh tubuh seperti sendi, saraf, ginjal, paru-paru, hati, kulit bahkan darah. LES terjadi pada 20-150 dari 100.000 populasi, dam 164-406 per 100.000 wanita. LES lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria, dengan perbandingan pada dewasa sekitar 7:1 sampai 15:1.

       Lupus seringkali disebut penyakit dengan seribu wajah karena manifestasi penyakit pasien satu dengan lainnya berbeda-beda. Seorang pasien lupus dapat terus-menerus merasa lelah, nyeri dan kaku pada sendi, berat badan berubah, demam, nyeri kepala, ruam kulit, tidak tahan matahari, rambut rontok, nyeri dada, sesak napas, mudah lebam, maupun perubahan suasana hati.

Arthritis Gout (Penyakit sendi akibat Asam Urat)

       Arthritis Gout merupakan kelainan sendi akibat adanya timbunan Kristal asam urat di sendi. Kristal asam urat ini berbentuk runcing-runcing dan dapat memacu reaksi peradangan sehingga menyebabkan nyeri dan kecacatan. Gout biasanya menyerang satu sisi tubuh saja, dan banyak menyerang sendi metatarsophalangeal (jempol kaki) yang disebut podagra. Gout bisa juga menyerang sendi lain  seperti sendi lutut dan terjadi pada dua sisi tubuh.Kristal asam urat juga dapat membentuk benjolan yang disebut tophus. Selain itu, Kristal ini bisa juga tertimbun di ginjal yang menjadi batu ginjal. Gout biasanya terjadi pada pasien yang memiliki kadar asam urat darah yang tinggi dalam jangka waktu lama. Namun demikian tak semua pasien dengan kadar asam urat darah tinggi mengalami penyakit gout, Sekitar dua per tiga pasien dengan kadar asam urat darah tinggi tidak mengalami gejala ini. Pria lebih sering terserang gout dibandingkan wanita.

Arthritis Rematoid


    Arthritis Rematoid merupakan penyakit yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak dan kekakuan sendi. Arthritis rematoid terjadi pada 0,1% sampai 5% penduduk.Wanita dua sampai tiga kali lebih sering terserang rematoid arthritis dibandingkan pria, terbanyak menyerang usia 30 sampai 55 tahun. Biasanya arthritis rematoid dimulai dari serangan pada sendi kecil di jari tangan, namun bisa juga terjadi pada sendi besar. Arthritis rematoid biasanya menyerang kedua sisi tubuh. Kekakuan sendi pada arthritis rematoid biasanya terjadi pada pagi hari, paling sedikit selama satu jam, dan berlangsung sekurang-kurangnya  6 minggu. Penyakit ini bisa juga menyerang organ selain sendi, antara lain pada rongga dada, saraf, limpa, mata maupun pembuluh darah.

Osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan salah satu penyakit rematik yang paling banyak diderita masyarakat, sekaligus penyebab ketidakmampuan fisik kedua di dunia setelah penyakit jantung iskemik. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif ( penuaan) yang ditandai dengan adanya peningkatan hilangnya tulang rawan, pembentukan tulang yang tidak normal, dan terjadinya peradangan pada selaput sendi.

Osteoarthritis biasanya menyerang sendi lutut, tangan dan panggul. Penderita osteoarthritis seringkali mengalami nyeri akibat penurunan fungsi dan peradangan sendi yang terjadi. WHO pada tahun 2004 memperkirakan empat ratus dari seribu populasi dunia yang berusia di atas 70 tahun menderita osteoarthritis. Sekitar 80% penderita tersebut mengalami keterbatasan gerak derajat ringan sampai berat yang mengurangi kualitas hidup mereka.

Penyakit Persendian

Penyakit Rematik

Rema berasal dari kata “rheuma” yang dalam bahasa Yunani berarti sungai. Penyakit rematik merupakan kondisi nyeri yang biasanya terjadi disebabkan oleh peradangan, pembengkakan, dan gangguan pada sendi dan otot. Cakupan penyakit rematik terutama meliputi penyakit sendi, penyakit jaringan lunak ( otot, jaringan ikatm dan jaringan sekitar sendi), serta penyakit pada tulang seperti osteoporosis. Penyakit rematik juga mencakup penyakit yang berhubungan dengan system imunitas ( system kekebalan tubuh), misalnya penyakit autoimun ( adanya system kekebalan yang menyerang tubuh sendiri) dan vaskulitis ( radang di pembuluh darah). Cabang Ilmu Penyakit Dalam yang mempelajari mengenai diagnosis dan pengobatan penyakit rematik disebut Rematologi.

Penyakit rematik ini bermacam-macam jenisnya, serta mempunyai gejala yang bisa mirip. Dokter akan membantu untuk menegakkan diagnosis penyakit rematik berdasarkan criteria-kriteria tertentu, baik dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan penunjang seperti laboratorium maupun radiologis, Penegakan diagnosis penyakit rematik sangat diperlukan supaya dokter rematik bukan hanya sekedar nyeri sendi dan pegal linu saja.

Penyebab Terjadinya Penyakit Rematik
Penyakit rematik dapat disebabkan karena proses penuaan ( degenerative), gangguan system kekebalan tubuh (autoimun), gangguan metabolism, bawaan sejak lahir, trauma ( akibat pekerjaan atau kecelakaan), maupun infeksi. Penyakit rematik yang disebabkan karena proses penuaan contohnya adalah osteoarthritis atau pengapuran. Lupus dan arthritis rematoid merupakan contoh penyakit rematik yang disebabkan oleh gangguan system kekebalan tubuh. Gangguan metabolism seperti asam urat dan glukosa juga dapat menyebabkan penyakit rematik. Penyakit arthritis gout disebabkan oleh penumpukan Kristal asam urat di sendi, Cheiro Arthropathy dan Charcot Joint disebabkan oleh diabetes mellitus. Penyakit rematik bawaan contohnya adalah akondroplasia, Penyakit rematik akibat pekerjaan atau trauma (kecelakaan) antara lain adalah tennis elbow. Infeksi juga dapat menyebabkan penyakit rematik seperti pada arthritis septic dan demam rematik akut.
Penyakit Rematik yang sering ditemui di masyarakat antara lain:

1.     Osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan salah satu penyakit rematik yang paling banyak diderita masyarakat, sekaligus ……SELENGKAPNYA

2.     Arthritis Rematoid
Arthritis Rematoid merupakan penyakit yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak dan ……SELENGKAPNYA

3.     Arthritis Gout (Penyakit sendi akibat Asam Urat)
Arthritis Gout merupakan kelainan sendi akibat adanya timbunan Kristal asam urat di sendi …….SELENGKAPNYA

4.     Lupus
Kata-kata “lupus” berasal dari istilah latin yang berarti serigala. Pada penyakit Lupus ……SELENGKAPNYA

5.     Penyakit Rematik Jaringan Lunak
Penyakit rematik jaringan lunak antara lain meliputi nyeri …… SELANJUTNYA

6.     Osteoporosis
Osteoporosis, yang secara harfiah mempunyai arti tulang yang berpori, adalah …… SELANJUTNYA

Penanganan Penyakit Rematik dan Ostoporosis
Penanganan penyakit rematik dan osteoporosis terutama ditujukan untuk menyembuhkan penyakit mencegah perkembangan menjadi lebih parah, mengurangi kecacatan, mengurangi risiko terjadinya penyakit lain, mengurangi angka kematian serta meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi nyeri. Seringkali pengobatan penyakit rematik membutuhkan jangka waktu panjang, sehingga dibutuhkan penerimaan, pemahaman, dukungan serta kesabaran dari pasien, keluarga, lingkungan, maupun petugas medis maupun non medis yang merawat. …….. READ MORE